Bumil, Mengalami Halitosis? Begini 5 Cara Penanganannya
Pernah mendengar halitosis, Ma? Halitosis adalah kondisi yang bisa dialami siapa saja, dan ibu hamil lebih rentan mengalaminya.
Apa itu halitosis?
Halitosis adalah gejala bau mulut yang disebabkan oleh banyaknya bakteri dan mikroba yang berkembang biak di dalam mulut. Umumnya, bakteri juga hidup di lidah, gusi, serta sela-sela gigi. Gejala halitosis ditunjukkan dengan lidah yang berwarna putih, mulut kering, serta rasa asam atau tidak nyaman di dalam mulut.
Halitosis bukanlah penyakit, melainkan kondisi buruk pada mulut yang luput dari perawatan. Bahkan, kondisi ini seringkali tidak disadari oleh orang-orang yang mengalaminya
Bagaimana cara mengenali tanda-tanda halitosis?
1. Bertanya kepada orang terdekat tentang kondisi bau mulut
2. Menjilat sisi dalam pergelangan tangan dan tunggu hingga air liur mengering. Cium aromanya, jika bau mulut tidak sedap dan aromanya sangat kuat, ada kemungkinan Mama mengalami halitosis
3. Konsultasikan masalah bau mulut ke dokter gigi
2. Menjilat sisi dalam pergelangan tangan dan tunggu hingga air liur mengering. Cium aromanya, jika bau mulut tidak sedap dan aromanya sangat kuat, ada kemungkinan Mama mengalami halitosis
3. Konsultasikan masalah bau mulut ke dokter gigi
Halitosis adalah salah satu masalah ibu hamil
Mengapa ibu hamil lebih rentan mengalami halitosis? Peningkatan hormon pada ibu hamil membuat kondisi mulut ibu hamil lebih asam. Saat hal ini terjadi, bakteri akan lebih mudah menempel di dalam mulut dan menyebabkan gigi berlubang, gusi bengkak dan berdarah, hingga bau mulut yang tidak sedap.
Terlebih lagi, hormon juga membuat ibu hamil rentan mual dan muntah. Hal ini juga memicu pertumbuhan bakteri di dalam mulut menjadi lebih banyak.
Satu-satunya cara mengatasi halitosis atau bau mulut tidak sedap adalah melawan penyebabnya. Faktanya, penyebab halitosis disebabkan oleh banyak faktor mulai dari yang sepele sampai yang serius. Simak ulasannya, beserta cara pencegahannya di bawah ini.
Penyebab halitosis dan cara pencegahannya
1. Sisa makanan penyebab bau mulut
80% bau mulut atau halitosis disebabkan oleh sisa makanan yang terlalu lama mengendap di dalam mulut dan berubah menjadi bakteri. Inilah pentingnya menggosok gigi dan memaksimalkannya dengan mouthwash yang aman, halal, dan natural seperti Mama’s Choice Mouthwash. Dengan begitu, kebersihan mulut terjaga lebih maksimal.
Apalagi, jika Mama sering mengonsumsi makanan dengan bau menyengat. Bawang, susu, keju, ikan, kopi…. Nah! Ini saatnya Mama wajib lebih memperhatikan kondisi kebersihan mulut.
Cara pencegahannya:
Lakukan perawatan gigi dan mulut yang lebih maksimal. Saat menyikat gigi, sikat juga bagian lidah agar bakteri di lidah menghilang. Gunakan pasta gigi tanpa fluoride agar lebih aman jika tidak sengaja tertelan. Penggunaan mouthwash dapat menjadi Pilihan Aman Mama untuk mencegah dan mengatasi bau mulut dalam waktu cepat.
Lakukan perawatan gigi dan mulut yang lebih maksimal. Saat menyikat gigi, sikat juga bagian lidah agar bakteri di lidah menghilang. Gunakan pasta gigi tanpa fluoride agar lebih aman jika tidak sengaja tertelan. Penggunaan mouthwash dapat menjadi Pilihan Aman Mama untuk mencegah dan mengatasi bau mulut dalam waktu cepat.
2. Sariawan
pH mulut yang tidak seimbang akan menyebabkan iritasi mulut. Salah satu kondisi yang terlihat, ialah sariawan. Kondisi ini menyebabkan mulut semakin rentan ditumbuhi bakteri penyebab bau mulut.
Cara pencegahannya:
Gunakan pasta gigi tanpa fluoride dan mouthwash tanpa alkohol untuk mencegah sariawan. Perbanyak konsumsi vitamin C dan E untuk kesehatan dinding mulut.
Gunakan pasta gigi tanpa fluoride dan mouthwash tanpa alkohol untuk mencegah sariawan. Perbanyak konsumsi vitamin C dan E untuk kesehatan dinding mulut.
3. Merokok dan mengonsumsi alkohol
Zat kimia dari rokok dan alkohol yang tertinggal di dalam mulut dapat menyebabkan bau tidak sedap.
Cara pencegahannya:
Sudah menjadi rumus yang pasti, rokok dan alkohol memang sebaiknya harus dihindari. Demi kesehatan, khususnya selama dan setelah kehamilan.
Sudah menjadi rumus yang pasti, rokok dan alkohol memang sebaiknya harus dihindari. Demi kesehatan, khususnya selama dan setelah kehamilan.
4. Kondisi kesehatan yang buruk
Beberapa penyakit juga dapat mempengaruhi kondisi kesehatan mulut. Sinusitis, flu, sakit tenggorokan, bronkitis, radang amandel, serta asam lambung adalah beberapa contohnya.
Cara pencegahannya:
Fokus pada penyembuhan penyakit yang dialami terlebih dahulu. Dukung dengan perawatan gigi dan mulut yang maksimal setiap harinya.
Fokus pada penyembuhan penyakit yang dialami terlebih dahulu. Dukung dengan perawatan gigi dan mulut yang maksimal setiap harinya.
5. Mulut kering
Produksi air liur menjadi berkurang sehingga mulut lebih mudah bau. Umumnya hal ini terjadi pada seseorang ketika bangun tidur di pagi hari. Jika berlanjut, Mama wajib mewaspadainya sebagai gejala halitosis.
Cara pencegahannya:
Minum banyak air putih minimal 2 liter sehari. Gunakan obat kumur tanpa alkohol yang tidak menyebabkan kondisi mulut menjadi semakin kering.
Minum banyak air putih minimal 2 liter sehari. Gunakan obat kumur tanpa alkohol yang tidak menyebabkan kondisi mulut menjadi semakin kering.
0 Response to "Bumil, Mengalami Halitosis? Begini 5 Cara Penanganannya"
Posting Komentar